proposal 1 mapel sosio
I. Latar belakang
Desa Sembaturagung, yang terletak di Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati, merupakan desa yang kaya akan potensi sumber daya alam dan budaya. Masyarakat desa ini memiliki beragam keterampilan tradisional dan produk lokal yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Namun, sebagian besar penduduk masih bergantung pada sektor pertanian tradisional, yang sering kali menghasilkan pendapatan yang tidak stabil. Ketergantungan ini menyebabkan masyarakat rentan terhadap fluktuasi harga dan perubahan cuaca, sehingga menghambat upaya peningkatan kesejahteraan.
Salah satu kendala utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Sembaturagung adalah minimnya keterampilan kewirausahaan dan akses terhadap peluang usaha. Banyak warga yang memiliki potensi untuk berwirausaha, tetapi kurangnya pengetahuan tentang manajemen usaha, pemasaran, dan inovasi produk membuat mereka kesulitan untuk memanfaatkan potensi tersebut secara optimal.
Pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan kewirausahaan menjadi solusi strategis untuk mengatasi masalah ini. Dengan memberikan pelatihan yang terfokus pada pengembangan keterampilan kewirausahaan, manajemen usaha, dan pemasaran, masyarakat dapat belajar cara mengelola usaha mereka dengan lebih efektif. Program ini bertujuan untuk membantu masyarakat menciptakan lapangan kerja baru yang berbasis pada potensi lokal, seperti produk makanan olahan dan kerajinan tangan.
Selain itu, program ini juga sejalan dengan visi pemerintah dalam membangun desa mandiri dan sejahtera melalui penguatan ekonomi lokal. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan lembaga pendidikan, diharapkan Desa Sembaturagung dapat menjadi contoh sukses dalam pemberdayaan masyarakat melalui kewirausahaan. Melalui langkah-langkah ini, diharapkan kesejahteraan masyarakat desa akan meningkat secara signifikan, serta memperkuat ketahanan ekonomi lokal dalam menghadapi tantangan global.
II. Rumusan Masalah
Bagaimana meningkatkan keterampilan kewirausahaan masyarakat Desa Sembaturagung?
Bagaimana cara mengoptimalkan potensi lokal untuk menciptakan peluang usaha baru?
Apa strategi yang efektif untuk membantu masyarakat desa mengelola usaha mereka secara berkelanjutan?
III. Tujuan Kegiatan
Memberikan pelatihan kewirausahaan kepada masyarakat Desa Sembaturagung agar mampu mengelola usaha secara mandiri.
Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang potensi lokal sebagai peluang bisnis yang dapat dikembangkan.
Menciptakan lapangan kerja baru melalui pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
IV. Manfaat Kegiatan
Bagi Masyarakat:
Meningkatkan keterampilan kewirausahaan dan kemampuan manajemen usaha.
Membuka akses terhadap peluang bisnis berbasis potensi lokal.
Bagi Ekonomi Lokal:
Memperkuat sektor UMKM sebagai motor penggerak ekonomi desa.
Mengurangi angka pengangguran dengan menciptakan lapangan kerja baru.
Bagi Pemerintah:
Mendukung program pembangunan desa berkelanjutan sesuai dengan visi pemerintah pusat dan daerah.
V. Kajian Pustaka
Oktaviani, R., & Santoso, D. (2020). Pemberdayaan Ekonomi Desa Melalui Pelatihan Kewirausahaan. Jurnal Ekonomi Desa, 12(3), 45-56.
Badan Ekonomi Kreatif (2023). Strategi Pengembangan UMKM di Pedesaan. Jakarta: Bekraf.
Cahyono, A., & Wulandari, T. (2022). Peran Pelatihan Kewirausahaan dalam Peningkatan Ekonomi Desa. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat, 15(1), 78-89.
VI. Alat dan Bahan
Modul pelatihan kewirausahaan (hardcopy dan softcopy).
Peralatan presentasi (proyektor, laptop, papan tulis).
Alat tulis peserta (buku catatan, pena).
Perlengkapan promosi produk (kamera foto, alat desain grafis).
VII. Tahapan Kegiatan
Persiapan (Bulan 1):
Penentuan lokasi pelatihan dan pemilihan peserta berdasarkan kriteria tertentu (usia produktif, minat berwirausaha).
Penyusunan materi pelatihan yang mencakup manajemen keuangan, pemasaran digital, dan inovasi produk berbasis potensi lokal.
Pelaksanaan Pelatihan (Bulan 2-3):
Pelatihan kewirausahaan meliputi perencanaan bisnis, pengelolaan keuangan, dan pemasaran digital.
Workshop praktik langsung untuk membuat rencana bisnis sederhana.
Implementasi dan Pendampingan (Bulan 4-5):
Peserta mulai mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dalam bentuk usaha kecil.
Pendampingan intensif oleh mentor untuk membantu peserta menghadapi tantangan awal.
Evaluasi dan Penutupan Program (Bulan 6):
Evaluasi keberhasilan program melalui survei dampak sosial-ekonomi terhadap peserta.
Penyusunan laporan akhir sebagai bahan rencana tindak lanjut.
VIII. Waktu dan Tempat Kegiatan
Waktu: April – Juni 2025
Tempat: Balai Desa Sembaturagung
IX. Rencana Anggaran
Kegiatan | Biaya (Rp) | Keterangan |
1. Persiapan dan Penyusunan Materi | 20.000.000 | - Penentuan lokasi pelatihan dan pemilihan peserta. - Penyusunan modul pelatihan kewirausahaan dan materi ajar lainnya. - Biaya untuk alat bantu presentasi (proyektor, laptop). |
2. Pelaksanaan Pelatihan | 50.000.000 | - Honorarium untuk instruktur dan narasumber yang berpengalaman. - Biaya sewa ruang pelatihan dan fasilitas pendukung. - Biaya materi pelatihan (handout, buku, alat tulis). |
3. Pendampingan Usaha | 15.000.000 | - Biaya untuk sesi konsultasi dan pendampingan bagi peserta setelah pelatihan. - Honorarium untuk mentor yang akan memberikan bimbingan langsung kepada peserta. |
4. Evaluasi Program | 5.000.000 | - Pengumpulan data evaluasi melalui survei dan wawancara dengan peserta. - Penyusunan laporan evaluasi program dan rekomendasi tindak lanjut. |
5. Promosi Produk | 10.000.000 | - Biaya iklan di media sosial dan platform digital untuk mempromosikan produk yang dihasilkan oleh peserta. - Pembuatan materi promosi (poster, brosur, video). |
Total | 100.000.000 |
X. Indikator Keberhasilan dan Kegagalan
Indikator Keberhasilan:
Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan mencapai target minimal 30 orang.
Peningkatan keterampilan peserta berdasarkan hasil evaluasi pasca-pelatihan.
Terbentuknya minimal 10 usaha baru di Desa Sembaturagung.
Indikator Kegagalan:
Kurangnya partisipasi aktif dari peserta selama pelatihan.
Tidak ada peningkatan signifikan dalam keterampilan atau pendapatan peserta setelah program.
XI. Tata Cara Evaluasi Kegiatan
Melakukan survei pra-dan pasca-pelatihan untuk mengukur peningkatan pengetahuan peserta.
Mengumpulkan data tentang jumlah usaha baru yang terbentuk setelah program.
Wawancara mendalam dengan beberapa peserta untuk mendapatkan umpan balik kualitatif.
XII. Risiko dan Mitigasi
I. Risiko
Kurangnya Minat Masyarakat untuk Mengikuti Pelatihan:
Masyarakat mungkin tidak menyadari manfaat dari pelatihan kewirausahaan atau merasa skeptis terhadap efektivitas program. Hal ini dapat mengakibatkan rendahnya jumlah peserta yang mendaftar.
Kendala Teknis:
Terjadinya gangguan teknis seperti pemadaman listrik, kerusakan perangkat presentasi (proyektor, laptop), atau masalah jaringan internet (jika pelatihan dilakukan secara online) dapat menghambat jalannya pelatihan.
Keterbatasan Waktu Peserta:
Peserta mungkin memiliki komitmen lain, seperti pekerjaan atau kegiatan sehari-hari, yang dapat mengganggu kehadiran mereka dalam sesi pelatihan.
Minimnya Akses ke Sumber Daya:
Beberapa peserta mungkin tidak memiliki akses yang memadai ke alat dan bahan yang diperlukan untuk menerapkan keterampilan kewirausahaan yang dipelajari.
II. Mitigasi
Sosialisasi Intensif Sebelum Program Dimulai:
Melakukan kampanye sosialisasi melalui berbagai saluran komunikasi, seperti pertemuan komunitas, media sosial, dan pengumuman di balai desa. Menyampaikan informasi tentang manfaat pelatihan dan testimoni dari peserta sebelumnya untuk meningkatkan minat masyarakat.
Mengajak tokoh masyarakat atau pemimpin lokal untuk mendukung program dan mendorong partisipasi warga.
2. Penyediaan Cadangan Peralatan Teknis:
Menyediakan cadangan peralatan teknis seperti genset untuk mengatasi pemadaman listrik dan perangkat tambahan (misalnya, laptop cadangan) untuk memastikan kelancaran presentasi.
Mengadakan sesi pelatihan di lokasi dengan infrastruktur yang memadai untuk mendukung kegiatan, termasuk koneksi internet yang stabil jika diperlukan.
3. Fleksibilitas Jadwal Pelatihan:
Menawarkan jadwal pelatihan yang fleksibel, termasuk sesi malam atau akhir pekan, agar lebih banyak peserta dapat hadir tanpa mengganggu komitmen lainnya.
Menggunakan metode pembelajaran campuran (blended learning) yang menggabungkan sesi tatap muka dan online untuk memberikan kemudahan akses bagi peserta.
4. Dukungan Akses ke Sumber Daya:
Mengidentifikasi sumber daya lokal yang dapat dimanfaatkan oleh peserta, seperti bahan baku untuk produk usaha mereka.
Bekerja sama dengan lembaga keuangan atau program bantuan pemerintah untuk memberikan akses kepada peserta dalam mendapatkan modal usaha setelah pelatihan.
XIII: Jadwal Kegiatan
Rencana Kegiatan
Bulan | Kegiatan | Deskripsi |
April 2025 | Persiapan dan Penyusunan Materi | - Penentuan lokasi pelatihan yang strategis dan mudah diakses oleh masyarakat.- Pemilihan peserta berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan (usia produktif, minat berwirausaha).- Penyusunan modul pelatihan kewirausahaan yang mencakup manajemen usaha, pemasaran, dan inovasi produk.- Pengadaan alat bantu presentasi (proyektor, laptop) dan materi ajar (handout, buku). |
Mei 2025 | Pelaksanaan Pelatihan | - Pelaksanaan sesi pelatihan kewirausahaan yang mencakup teori dan praktik.- Mengundang narasumber berpengalaman untuk memberikan materi tentang manajemen keuangan, pemasaran digital, dan strategi pengembangan usaha.- Workshop praktik langsung untuk menyusun rencana bisnis sederhana dan presentasi produk.- Diskusi kelompok untuk berbagi pengalaman dan tantangan dalam berwirausaha. |
Juni 2025 | Implementasi, Pendampingan, dan Evaluasi | - Peserta mulai mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dengan memulai usaha kecil atau mengembangkan usaha yang sudah ada.- Pendampingan intensif oleh mentor untuk membantu peserta menghadapi tantangan awal dalam menjalankan usaha.- Pengumpulan data evaluasi melalui survei dan wawancara dengan peserta untuk mengukur dampak program terhadap keterampilan dan pendapatan.- Penyusunan laporan akhir yang mencakup temuan, rekomendasi, dan rencana tindak lanjut. |
XIV: Rencana Tindak Lanjut
Melakukan monitoring terhadap perkembangan usaha peserta selama enam bulan setelah program selesai.
Menyusun program serupa di desa lain berdasarkan hasil evaluasi program ini.
XV: Daftar Pustaka
1 Oktaviani, R., & Santoso, D., Pemberdayaan Ekonomi Desa Melalui Pelatihan Kewirausahaan. Jurnal Ekonomi Desa, 12(3), 45-56.
2 Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf). Strategi Pengembangan UMKM di Pedesaan. Jakarta: Bekraf.
3 Cahyono A., & Wulandari T., Peran Pelatihan Kewirausahaan dalam Peningkatan Ekonomi Desa. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat.
XVI: Lampiran Pendukung
No. | Deskripsi Foto | Tanggal | Lokasi | Keterangan |
1 | Persiapan Pelatihan | 2025-04-01 | Balai Desa Sembaturagung | Foto tim panitia sedang menyiapkan lokasi pelatihan dan materi ajar. |
2 | Sesi Pembukaan Pelatihan | 2025-05-05 | Balai Desa Sembaturagung | Foto narasumber memberikan sambutan dan penjelasan tentang program pelatihan. |
3 | Pelatihan Kewirausahaan | 2025-05-10 | Balai Desa Sembaturagung | Foto peserta aktif berdiskusi dan mencatat materi yang disampaikan oleh instruktur. |
4 | Praktik Pembuatan Rencana Bisnis | 2025-05-15 | Balai Desa Sembaturagung | Foto peserta bekerja dalam kelompok untuk menyusun rencana bisnis mereka. |
5 | Pendampingan Usaha | 2025-06-01 | Lokasi Usaha Peserta | Foto mentor memberikan bimbingan langsung kepada peserta saat mengimplementasikan usaha. |
6 | Evaluasi Program | 2025-06-20 | Balai Desa Sembaturagung | Foto diskusi evaluasi dengan peserta mengenai hasil pelatihan dan dampaknya terhadap usaha mereka. |
7 | Promosi Produk oleh Peserta | 2025-06-25 | Pasar Lokal | Foto produk yang dihasilkan peserta dipromosikan di pasar lokal, menunjukkan keberhasilan program. |
No. | Judul Video | Tanggal | Durasi | Keterangan |
1 | Pembukaan Program Pelatihan | 2025-05-01 | 3 menit | Video pembukaan yang memperkenalkan program pelatihan kewirausahaan dan tujuan kegiatan. |
2 | Sesi Pelatihan Kewirausahaan | 2025-05-10 | 10 menit | Rekaman sesi pelatihan di mana instruktur memberikan materi tentang manajemen usaha dan pemasaran. |
3 | Praktik Pembuatan Rencana Bisnis | 2025-05-15 | 8 menit | Video peserta yang sedang bekerja dalam kelompok untuk menyusun rencana bisnis mereka. |
4 | Pendampingan Usaha | 2025-06-01 | 6 menit | Dokumentasi mentor memberikan bimbingan langsung kepada peserta saat menerapkan ilmu yang diperoleh. |
5 | Testimoni Peserta | 2025-06-10 | 5 menit | Wawancara dengan peserta tentang pengalaman mereka selama pelatihan dan dampaknya terhadap usaha mereka. |
6 | Evaluasi Program | 2025-06-20 | 7 menit | Video diskusi evaluasi dengan peserta mengenai hasil pelatihan dan umpan balik untuk perbaikan program. |
7 | Promosi Produk oleh Peserta | 2025-06-25 | 4 menit | Rekaman produk yang dihasilkan peserta dipromosikan di pasar lokal, menunjukkan keberhasilan program. |